Info terbaru..buat agan yg ingin bertahan hidup dengan memakan rumput di alam liar.
Rumput adalah makanan yang biasa disantap hewan semisal kambing atau kerbau. Kenyataannya mereka tampak sangat lahap saat menikmati “sajian alami” itu. Mungkinkah manusia bisa makan rumput seperti mereka?Kita yang telah terbiasa menikmati nasi beserta lauk-pauk dan makanan-makanan lain yang enak, tentu akan berpikir ulang jika harus makan rumput. Tapi bukan berarti tidak ada manusia yang tertarik mencobanya.
Salah satu orang yang diketahui memilih meninggalkan nasi dan beralih pada rumput adalah seorang lelaki Cina, bernama Li Sanju.Li Sanju adalah penduduk yang tinggal di Niwuei, Cina, berusia 50 tahun. Seperti umumnya mayoritas orang Cina, Li Sanju dan keluarganya biasa makan nasi sebagai makanan sehari-hari. Sampai kemudian, pada Oktober 2008, Li Sanju menyaksikan acara televisi yang memperlihatkan seorang pria yang dapat bertahan hidup hingga sepuluh hari tanpa makan. Tontonan itu mengilhami Li Sanju untuk hanya mengonsumsi airdan dedaunan yang didapatnya di gunung.Sejak itu, Li Sanju mulai meninggalkan makanan pokoknya, dan beralih pada dedaunan, rumput, dan akar-akaran pohon. Ketika keluarganya makan nasidan lauk pauk, Li Sanju hanya makan rumput dan dedaunan. Ia melakukan kebiasaan baru itu secarabertahap. Mula-mula, dia hanya berhenti makan daging, namun tetap makan nasi. Setelah beberapaminggu, dia memutuskan untuk berhenti makan nasi sama sekali, dan beralih ke rumput.Semula, perut Li Sanju mengalami masalah dengan perubahan makanan itu. Dia pun mengalami diare sampai berhari-hari. Tapi Li Sanjutidak menyerah. Dia mengira diare yang dialaminya disebabkan rumput dan dedaunan yangia makan telah terkena pestisida.
Maka Li Sanju pun memutuskan hanya memakan rumput serta akar dan dedaunan yang berasal dari gunung, sehingga benar-benar masih murni dan alami.Hasilnya, sampai lebih dari setahun Li Sanju bisa menjalani hal itu—ia hanya makan rumput serta dedaunan dan akar-akaran, dan sama sama sekali meninggalkan nasi yang semula yang menjadi makanan pokoknya. Ketika diwawancarai media, LiSanju menyatakan dia tidak mengalami masalah kesehatan yang berarti dengan kebiasaan barunya tersebut.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
Rumput adalah makanan yang biasa disantap hewan semisal kambing atau kerbau. Kenyataannya mereka tampak sangat lahap saat menikmati “sajian alami” itu. Mungkinkah manusia bisa makan rumput seperti mereka?Kita yang telah terbiasa menikmati nasi beserta lauk-pauk dan makanan-makanan lain yang enak, tentu akan berpikir ulang jika harus makan rumput. Tapi bukan berarti tidak ada manusia yang tertarik mencobanya.
Salah satu orang yang diketahui memilih meninggalkan nasi dan beralih pada rumput adalah seorang lelaki Cina, bernama Li Sanju.Li Sanju adalah penduduk yang tinggal di Niwuei, Cina, berusia 50 tahun. Seperti umumnya mayoritas orang Cina, Li Sanju dan keluarganya biasa makan nasi sebagai makanan sehari-hari. Sampai kemudian, pada Oktober 2008, Li Sanju menyaksikan acara televisi yang memperlihatkan seorang pria yang dapat bertahan hidup hingga sepuluh hari tanpa makan. Tontonan itu mengilhami Li Sanju untuk hanya mengonsumsi airdan dedaunan yang didapatnya di gunung.Sejak itu, Li Sanju mulai meninggalkan makanan pokoknya, dan beralih pada dedaunan, rumput, dan akar-akaran pohon. Ketika keluarganya makan nasidan lauk pauk, Li Sanju hanya makan rumput dan dedaunan. Ia melakukan kebiasaan baru itu secarabertahap. Mula-mula, dia hanya berhenti makan daging, namun tetap makan nasi. Setelah beberapaminggu, dia memutuskan untuk berhenti makan nasi sama sekali, dan beralih ke rumput.Semula, perut Li Sanju mengalami masalah dengan perubahan makanan itu. Dia pun mengalami diare sampai berhari-hari. Tapi Li Sanjutidak menyerah. Dia mengira diare yang dialaminya disebabkan rumput dan dedaunan yangia makan telah terkena pestisida.
Maka Li Sanju pun memutuskan hanya memakan rumput serta akar dan dedaunan yang berasal dari gunung, sehingga benar-benar masih murni dan alami.Hasilnya, sampai lebih dari setahun Li Sanju bisa menjalani hal itu—ia hanya makan rumput serta dedaunan dan akar-akaran, dan sama sama sekali meninggalkan nasi yang semula yang menjadi makanan pokoknya. Ketika diwawancarai media, LiSanju menyatakan dia tidak mengalami masalah kesehatan yang berarti dengan kebiasaan barunya tersebut.
Hmm… ada yang mau menambahkan?
No comments:
Post a Comment